Senin, 25 Januari 2016

Pedoman Teknis Dalam Budidaya Cacing Tanah

Pedoman Teknis Dalam Budidaya Cacing Tanah

1. Persiapan Sarana dan Peralatan
Kandang bisa dibuat dari bahan-bahan murah dan mudah didapat seperti papan bekas, bambu, ijuk, rumbia dan genteng tanah liat. Untuk kandang permanen peternakan skala besar contohnya berukuran 1.5 x 18 m dan tinggi 0.45 m. Didalamnya dibuah wadah-wadah tempat pemeliharaan seperti rak-rak bertingkat, dan kandang boleh terbuka tanpa dinding
Model-model sistem budidaya yang bisa diterapkan antara lain: kotak bertumpuk, rak berbaki, pancing berjajar dan pancing bertingkat.

2. Pembibitan
Persiapan untuk budidaya cacing tanah adalah:
  • Meramu media tumbuh
  • Menyediakan bibit unggul
  • mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung

Pemilihan Bibit:
a. Pemilihan Bibit Calon Induk
Untuk sekala komersial sebaiknya menggunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan jumlah yang besar, tapi untuk skala kecil bisa mencari bibit cacing tanah dari alam, misalnya dari lingkungan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
b. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Dalam pola pemeliharaan terbagi menjadi beberapa cara:
  1. Cacing tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada, dengan pemilihan Cacing tanah yang muda atau dewasa. Jika wadah berukuran panjang 2.5 m, lebar kurang lebih 1 m, dan tinggi sekitar 0.3 m, maka dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
  2. Pemeliharaan dimulai dari jumlah kecil, dan jika jumlahnya bertambah, sebagian dipindahkan ke wadah lain.
  3. Pemeliharaan dengan mengkombinasi cara a dan b.
  4. Pemeliharaan khusus kokon sampai menjadi anak, setelah dewasa pindahkan ke tempat lain.
  5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa untuk bibit.
3. Sistem Perkembangbiakan
Jika media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka penanaman siap dilakukan. Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus dimasukkan ke dalam media, melainkan sedikit-sedikit. Beberapa bibit coba disimpan di atas media, jika bibit masuk ke dalam media hal itu menunjukkan bahwa cacing betah di media tersebut. Tambahkan lagi dan cek tiap 3 jam sekali apakah masih ada cacing yang berkeliaran ke luar, kalau cacing malah meninggalkan media atau wadah berarti media yang digunakan harus diganti. Cara mengganti media yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas atau dibuang airnya sampai airnya berwarna bening.
Untuk mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang digunakan, Anda bisa memastikannya setelah 12 jam.

4. Reproduksi Atau Sistem Perkawinan
Cacing tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin ganda jantan dan betina dalam satu tubuh. Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan sendiri. Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur. Setiap kokon berisi 2-20 ekor, dan rata-rata 4 ekor.
Kokon diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. 100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun.
Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa akan menghasilkan 1 kokon.

5. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan
Dalam satu hari satu malam Cacing tanah diberi pakan sekali sesuai berat cacing tanah yang ditanam. Apabila ditanam 1 Kg Cacing tanah, maka pakan diberikan harus 1 Kg.
Pakan cacing tanah secara umum berupa kotoran hewan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan Cacing tanah adalah sebagai berikut:
  • Pakan diberikan harus berupa bubuk atau bubur.
  • Taburkan pakan rata di atas media, tapi tidak menutupi semua permukaan media, kira-kira sekitar 2/3 dari wadah tidak ditaburi pakan.
  • Tutup pakan dengan karung, plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
  • Apabila masih tersisa pakan sebelumnya pemberian pakan berikutnya harus diaduk dengan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
  • Perbandingan bubur pakan dengan air diberikan 1:1.
2. Penggantian Media
Media yang sudah jadi tanah atau kascing yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon) harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembang, maka antara telur, anak dan induk harus dipisahkan pada media berbeda. Penggantian media rata-rata dilakukan dalam waktu 2 Minggu sekali.

3. Proses Kelahiran
Media untuk sarang terbuat dari: kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu.
Semua bahan dipotong sepanjang + 2.5 cm. semua bahan diaduk dan ditambah air kecuali kotoran ternak, kemudian diaduk lagi. Selanjutnya bahan campuran dan kotaran ternak dicampurkan menjadi satu dengan perbandingan 70:30 dengan ditambah air secukupnya agar tetap basah.

E. Hama Dan Penyakit
Pengendalian terhadap hama perlu dilakukan, karena hal itu akan menentukan keberhasilan beternak Cacing tanah. Hama yang merupakan musuh cacing tanah antara lain: ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi. Musuh lain yang tidak kalah mengganggu yaitu semut merah yang memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, kedua zat tersebut sangat diperlukan untuk penggemukan Cacing tanah. Untuk mencegah serangan semut merah dengan cara wadah pemeliharaan dirambang oleh air.

F. Panen
Dua hal yang bisa diharapkan dari panen Cacing tanah, yaitu;
  • Biomas atau cacing tanah itu sendiri
  • Kascing atau bekas cacing
Dalam tekniknya panen bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan mengunakan alat penerangan lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah akan berkumpul di bagian atas media karena sangat sensitif dengan cahaya.  Anda tinggal memisahkan antara cacing dan media. Cara kedua dengan membalikan sarang, cacing biasanya berkumpul maka mudah memisahkan antara Cacing tanah dengan media.
Jika terdapat kokon atau kumpulan terlur pada saat panen, maka kembalikan sarang pada wadah semula dan diberi pakan selama 30 hari. Telur akan menetas dan cacing tanah bisa dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.

Khasiat bawang putih untuk peternakan ayam kampung

Khasiat bawang putih untuk peternakan ayam kampung


Khasiat bawang putih untuk peternakan ayam kampung
Khasiat bawang putih untuk peternakan ayam kampung pada dasarnya untuk penyembuhan. Disamping sebagai jamu ayam, bawang putih juga dipergunakan untuk mengobati beberapa masalah yang terjadi pada ayam. BerikutKhasiat bawang putih untuk peternakan ayam kampung.
 
1. Mengurangi diare
Ayam yang sedang mengalami diare karena beberapa faktor seperti cuaca dll, saya menyarankan memberi bawang putih agar kotoran tidak encer. Dengan ayam mengkonsumsi bawang putih maka sistem pencernaan akan lancar.
 
2. Meningkatkan ketahanan tubuh
Dalam suhu yang tidak stabil atau pergantian musim tentu ketahanan tubuh ayam juga berbeda-beda. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh akibat cuaca. Pemberian bawang putih dapat menambah suhu tubuh. Allicin yang terkandung dalam bawang putih merupakan senyawa anti jamur. Ini menyebabkan ayam menjadi tahan terhadap serangan bakteri maupun virus. Bawang putih juga dapat menyembuhkan flu pada ayam. Memperbaiki atau mengobati bagian tubuh ayam yang luka
 
3. Mengobati sakit pada telinga
Tentu penyakit pada telinga ayam memang sulit dikenali dengan jarangnya dijumpai penyakit pada telinga. Namun dalam hasil pengalaman saya, pemberian cairan bawang putih pada telinga dapat menurunkan ayam yang stress akibat suara bising (petasan bulan puasa).
Cara pemberian bawang putih untuk jamu yaitu dengan memotong kecil-kecil sebagai ransum atau pakan atau diblender dan dimasukkan ke dalam air minum. Dosis yaitu kurang lebih 1/4 siung untuk 1 ekor ayam dewasa.

Air gula jawa dan manfaatnya bagi ternak ayam kampung

Air gula jawa dan manfaatnya bagi ternak ayam kampung

Air gula jawa dan manfaatnya bagi ternak ayam kampung
Musim hujan kini telah tiba dan hujan pun setiap hari. Terkadang mulai pagi sudah turun hujan hingga malam. Tentu stamina atau daya tahan tubuh menjadi berkurang akibat cuaca dingin. Belum lagi masalah penyakit sering muncul pada musim penghujan. Pemberian obat ataupun jamu dirasa wajib diberikan demi suksesnya pemeliharaan ayam kampung. Untuk artikel ini kami ingin mengulas tentang manfaat air gula jawa untuk ayam kampung. Dengan tujuan menjaga dan menambah daya tahan tubuh ayam kampung. Dan berikut pengetahuan dan hasil percobaan kami di peternakan ayam kampung kami.

Tentang Gula Jawa

Gula Jawa atau sering disebut juga gula merah, dan ada sebutan unik yaitu gula mangkok adalah sejenis bahan makanan untuk memberi rasa manis pada masakan. Di beberapa negara ada sebutan lain yaitu :
Gula Merah (Indonesia), Gula Jawa (Jawa), Panocha (Filipina), Mot-Choi-Duong (Vietnam), Koko-to (Jepang), Au-tung (Thailand), dan Tur (India).

Gula jawa terbuat dari bahan nira sementara nira tersebut adalah cairan yang keluar dari bunga pada pohon palma seperti kelapa, aren, dan siwalan serta tebu serta bahan lain. Tahukah anda manfaat air gula jawa untuk ayam kampung? Mari kita teliti lebih jauh!

Nutrisi Gula Jawa (sajian 100 g)
Energi (kkal) : 386
Protein (g) : 3,0
Karbohidrat (g) : 76,0
Lemak (g) : 10
Kalsium (mg) : 76
Fosfor (mg) : 37
Besi (mg) : 37
dan lain sebagainya

Tujuan Pemberian Gula Jawa


  1. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
  2. Menambah nutrisi/sumber energi dalam ransum untuk DOC pada air minum agar mudah diserap.
  3. Mengatasi dehidrasi pada ayam atau DOC
  4. Menambah berat badan ayam kampung pedaging
  5. Mencegah kematian pada ayam kampung.

Alasan Pemberian Air Gula Jawa
  1. Air gula jawa dimaksudkan untuk menyuplai sumber energi mudah diserap untuk DOC. (Taxton at al (1974)
  2. Kandungan nutrisi air gula jawa berupa sukrosa dan glukosa mampu mensuplai sumber energi dan nutrisi lain berfungsi untuk menambah stamina ayam kampung
  3. Menambah nutrisi belum tersedia pada ransum ayam

Pemberian Air Gula Jawa Pada Ayam Kampung
Cara kami memberikan air gula jawa pada ayam adalah :
1. Ambil gula jawa sebesar 1 sendok makan (boleh berupa serbuk)
2. Tambahkan kedalam 1 gelas air (200 ml)
3. Tambahkan lengkuas (jawa : laos) 1 siung atau sebesar jari
4. Seduh hingga matang dan pemberian pada air minum.
5. Dosis adalah sehari 1 x.

Hal-hal perlu diperhatikan dalam pemberian air gula jawa
  1. Campurlah beberapa bahan lain agar air gula jawa tidak dimasuki semut dengan lengkuas atau laos tadi atau bawang putih dan kunyit.
  2. Pemberian boleh dilakukan pagi atau sore saja asalkan 1 x sehari
  3. Pemberian diberikan pada musim dingin (penghujan) dan ketika ayam kelihatan lemas
  4. Pemberian air gula jawa pada musim panas dapat menimbulkan konsumsi makanan menjadi sia-sia karena aktifitas ayam menjadi hiperaktif.

Banyak pendapat bermunculan tentang manfaat air gula jawa atau gula merah ini. Maka dari itu kami mengambil kesimpulan bahwa inti pemberian air gula jawa pada ayam adalah untuk menjaga dan menambah stamina/daya tahan tubuh saat cuaca ekstrim (musim penghujan). Namun pada konsisi ayam sehat, pemberian air gula jawa tidak akan berpengaruh negatif pada ayam kampung.

Tekhnik dan metode pemberian pakan untuk ayam kampung

Tekhnik dan metode pemberian pakan untuk ayam kampung

Pemberian pakan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam kampung. Pakan atau dalam bahasa peternak disebut ransum merupakan konsumsi wajib. Pakan juga merupakan pengeluaran terbesar dari ternak ayam kampung. Apalagi harga pakan yang makin hari makin tinggi. Melalui posting ini saya akan berbagi beberapa metode pemberian pakan ternak ayam. Dengan tujuan memilih metode atau cara mana yang terbaik dalam pemberian pakan yang terbaik. Dari beberapa metode tersebut mari kita cermati keunggulan dan kekurangan masing-masing metode atau cara pemberian pakan ternak ayam kampung. Berikut ini ada beberapa metode atau cara pemberian pakan ternak ayam kampung :

1. Metode All Mash
Metode all mash adalah metode atau cara pemberian pakan ternak ayam kedalam wadah yang berisi ransum dengan kandungan nutrisi yang cukup dan disajikan ke ternak. Metode ini paling banyak digunakan oleh peternak Indonesia  

2. Metode Prasmanan
Metode prasmanan ini adalah metode yang digunakan dengan memberikan berbagai macam makanan dalam wadah yang berbeda. Berbagai macam pakan ini berupa biji-bijian, daun-daunan, bahkan dari unsur hewani disajikan dalam wadah yang berbeda. Dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan ayam. Dengan banyaknya pakan atau ransum ayam akan memilih mana yang ia sukai. Metode prasmanan ini banyak digunakan untuk penelitian. Jika anda peternak ayam kampung pemula (seperti saya) ada baiknya membuat beberapa kandang terpisah dengan mencoba berbagai racikan, kemudian diteliti mana yang lebih disukai ayam, dan mana yang menghasilkan produk optimal.

3. Metode Mash Grain
Metode ini berupa penggabungan metode di atas, hanya saja ada beberapa unsur yang diperbanyak. Dengan tujuan mendapatkan hasil yang optimal (memacu kuantitas dan kualitas hasil ternak).

Dari berbagai metode tersebut masih dibagi menjadi beberapa tips yaitu pemberian ransum antara basah dan kering, baik butiran maupun pelet, dengan keterbatasan waktu, untuk posting selanjutnya adalah tempat ransum terbaik dan waktu pemberian pakan yang tepat dll. Tunggu di posting berikutnya. 

Tips memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat

Tips memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat

Tips memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat
Memelihara ayam selama musim hujan agar ayam tetap sehat mengharuskan setiap pelaku peternakan di Eropa melakukan modifikasi agar tumbuh kembangnya ayam tetap berjalan optimal, misalnya menggunakan closed house dan pengaturan lingkungan di dalamnya. Di Indonesia. Meskipun hanya ada dua musim, karena karakteristik musim hujan dan kemarau berbeda sehingga penyesuaian pun perlu dilakukan. Dengan penyesuaian tersebut maka ayam akan merasa nyaman dan produktivitas maksimal dapat terus tercapai. Kuncinya ialah mau mencoba karena jika tidak dicoba tentu kita tidak akan tahu hasilnya.

Karakteristik Kondisi Peternakan di Musim Hujan

Kondisi peternakan saat musim hujan tentu berbeda dengan saat musim kemarau. Curah hujan yang tinggi, suhu yang lebih rendah dan kelembaban tinggi adalah karakteristik umum musim hujan. Ketiganya akan mempengaruhi beberapa komponen peternakan seperti air minum, pakan, kandang dan bibit penyakit.

1. Air Minum
Peningkatan curah hujan tentu akan menambah volume air tanah. Meski jumlahnya bertambah, hal ini justru sering memicu masalah baru yaitu penurunan kualitas air dan keterbatasan daya serap air oleh tanah. Penurunan kualitas terjadi secara fisik maupun biologi (jumlah mikroorganisme). Secara fisik yaitu keruh, berbau dan bercampur lumpur. Air tanah yang bercampur lumpur akan mempermudah penyumbatan pipa-pipa air minum dan memicu terbentuknya biofilm (endapan di dalam pipa air minum yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya bibit penyakit).

Terbatasnya daya serap air oleh tanah berpotensi menimbulkan dua masalah yaitu :
  • Timbulnya genangan air ataupun banjir
Baik genangan air maupun banjir sama-sama menimbulkan permasalahan pelik. Genangan air menjadi tempat ideal untuk berkembang biaknya parasit (serangga, cacing dan koksidia), bahkan bakteri terutama E. coli (penyebab colibacilosis) dan Haemophillus paragallinarum (penyebab korisa). Hal inilah yang memicu peningkatan jumlah kasus penyakit tersebut saat musim penghujan. Hal lebih buruk tentu akan terjadi bila banjir yang mencakup kerugian material (kerusakan dan hambatan transpotasi) maupun penyebaran penyakit.
  • Pencemaran air tanah oleh bakteri patogen
Banyaknya jumlah air yang menembus pori-pori tanah akan mengubah struktur tanah. Dampaknya ialah pori-pori tanah membesar sehingga memungkinkan air membawa serta bakteri patogen, misalnya E. coli dari tanah di lapisan atasnya menuju sumber air tanah. Inilah jawaban mengapa sumber air tanah dapat tercemar E. coli dan berbagai bakteri lainnya.

2. Pakan
Pakan merupakan substrat kaya nutrisi yang juga mudah lembab. Sifat mudah lembab ini menjadi celah untuk tumbuh dan berkembangnya mikro-organisme misalnya jamur. Saat musim hujan, kelembaban udara tinggi (80%) sehingga sangat mendukung pertumbuhan jamur terutama di pakan. Selain penurunan mutu pakan baik secara kualitas (penurunan kadar nutrisi) maupun secara kuantitas (penggumpalan dan kerusakan pakan), pakan terkontaminasi jamur juga beresiko tercemar mikotoksin. Mikotoksin adalah toksin (racun, red) yang dihasilkan oleh jamur. Fungsi mikotoksin bagi jamur sendiri, masih belum bisa dipastikan. Keberadaannya meningkat mengikuti pertumbuhan koloni jamur. Dibandingkan itik, ayam relatif lebih tahan mikotoksin. Bagi ayam, mikotoksin menyebabkan kondisi immunosuppresif (gangguan kekebalan tubuh). Kondisi ini menyebabkan ayam mudah terinfeksi bibit penyakit. Meski begitu, ancaman kematian ayam secara serentak bisa terjadi.

3. Kandang
Kandang terbuka (open house) memang membuat ayam rentan terkena langsung dampak musim hujan. Naik turunnya suhu dan kelembaban, arah aliran angin yang fluktuatif, bahkan tampias air hujan yang masuk ke kandang adalah beberapa dampak langsung akibat datangnya musim hujan. Faktor tersebut tentu akan mempengaruhi stamina dan produktivitas ayam.

Pada kandang postal, litter menjadi mudah lembab sehingga rentan menggumpal. Litter yang menggumpal harus dihindari karena merupakan tempat akumulasi ammonia di dalam kandang.

Pada kandang panggung, faktor drainase (sistem pengaliran air, red) di sekitar kandang, letak feses terhadap tanah di sekitarnya dan ketinggian kandang terhadap tanah harus diperhatikan. Genangan air dapat timbul jika drainase di sekitar kandang kurang baik. Terlebih jika genangan air berada tepat di bawah kandang yang juga merupakan timbunan feses. Alhasil, feses menjadi becek dan menimbulkan sejumlah masalah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4. Bibit Penyakit
Bibit penyakit di musim hujan sedikit berbeda dibandingkan musim kemarau. Penularan melalui udara yang sering muncul saat musim kemarau, memang agak berkurang di musim hujan. Tetapi penularan melalui air minum justru meningkat.

Namun hal ini tidak berarti penyakit pencernaan lebih dominan daripada penyakit pernapasan. Struktur anatomi ayam yang tidak mempunyai sekat pembatas hidung dengan rongga mulut menyebabkan ayam juga dapat terserang penyakit pernapasan melalui air minum misalnya korisa, CRD, AI, ILT dll.

Peningkatan populasi serangga di musim hujan juga perlu diwaspadai. Lebih jauh, hal ini akan dijelaskan di bagian suplemen. Serangga inilah yang membawa agen penyakit di dalam feses ke tempat pakan dan air minum. Berbagai bibit penyakit di dalam feses dapat disebarkan dengan cara tersebut. Terlebih saat musim hujan, telur cacing dan bakteri E. coli memiliki daya ta-han lebih baik saat di luar tubuh ayam.


Modifikasi Peternakan
 
 1. Modifikasi Air

Beberapa perubahan lingkungan yang terjadi saat musim hujan sudah cukup untuk membuat ayam stres. Tanpa tindakan nyata, stres akan memicu penurunan daya tahan tubuh ayam yang akhirnya mengganggu produktivitas ayam. Melalui Info Medion ini, kami menawarkan modifikasi sederhana metode pemeliharaan saat musim hujan yaitu :
Alangkah baiknya, jika pembuatan instalasi air dibarengi peninjauan kondisi sumur terhadap tumpukan feses dan pemeriksaan kualitas air minum. Jarak minimal keduanya ialah 10 meter. Makin dekat, air rentan terkontaminasi feses. Jarak yang sama juga berlaku untuk septic tank dan kolam pengolahan limbah lainnya.

Selain jarak, arah aliran air tanah juga patut diperhatikan. Sebaiknya sumber air tanah untuk sumur terletak lebih tinggi daripada sumber air di bawah tempat feses karena air mengalir dari tempat tinggi ke rendah. Jika tidak, air mengalir dari tempat feses ke sumur yang akan meningkatkan resiko pencemaran air sumur oleh bibit penyakit dari feses yang terbawa aliran air. Jika air sumur terletak lebih dalam, lakukan sanitasi air.

2. Modifikasi Kandang

Modifikasi pada kandang open house diharapkan dapat menekan dampak musim hujan bagi ayam.
  • Penanganan feses
Feses di bawah kandang panggung harus dibersihkan sebelum musim hujan datang. Selain karena faktor kualitas udara, feses yang kering “lebih bersahabat” bagi pekerja pengangkat feses. Bau yang menyengat karena akumulasi ammonia yang dikeluarkan dari feses yang basah beresiko mengganggu kesehatan pekerja. Feses basah juga mengandung bibit penyakit yang dapat menginfeksi pekerja seperti E. coli, Mycobacterium sp. dan Salmonella sp.

Setelah feses diangkat, tinggikan tanah di pertengahan bawah kandang dan buat melandai turun menuju luar kandang. Di luar kandang, buat parit kecil di sekitar kandang yang akan menampung air dari tumpukan feses menuju tempat pengolahan limbah. Sistem ini akan mencegah terbentuknya genangan air di bawah kandang, meminimalisir bau dan membantu mempercepat keringnya feses.
  • Penanganan litter
Di kandang postal, litter harus dijaga tetap kering. Segera ganti litter yang menggumpal jika hanya sedikit litter yang menggumpal. Dan tambahkan litter baru di atas litter lama jika banyak litter yang menggumpal dan segera angkat saat kosong kandang. Lebih berhati-hati saat mengganti air minum ialah satu tips mudah dan efektif mengurangi litter menggumpal.

Pembersihan feses di bawah kandang (kiri) pembuatan parit-parit di sekitar kandang akan mengalirkan air dan mencegah genangan air (kanan) (Sumber: Dok. Medion)
  • Perbaikan fisik
Pemeriksaan kondisi atap, dinding dan lantai kandang. Perbaiki atap yang bocor. Lebarkan atap jika dirasa tampias air hujan masih mengenai ayam. Dinding kandang harus mampu mengurangi kecepatan aliran angin yang masuk ke kandang. Ganti kayu yang lapuk dengan yang baru agar tidak menjadi sarang serangga
Tirai, sebagai dinding tambahan, harus difungsikan secara optimal. Manajemen tirai yang baik akan melindungi ayam dari cengkeraman suhu rendah dan angin, khususnya ayam usia muda. Keputusan membuka dan menutup tirai dapat disesuaikan dengan kecepatan angin, suhu maupun curah hujan

Tirai ditutup saat angin berhembus kencang, suhu rendah atau saat hujan lebat. Jika perlu, tirai dua lapis dapat digunakan. Sebaiknya pembukaan tirai dari atas ke bawah agar ayam tidak terkena dampak langsung dari perubahan cuaca

Desinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan desinfektan ke kandang. Formades dan Sporades untuk kandang kosong sedangkan Zaldes, Medisep dan Antisep untuk kandang berisi ayam

3. Modifikasi Penanganan Pakan

Kualitas pakan harus tetap terjaga hingga dikonsumsi oleh ayam. Oleh karena itu, peternak sebaiknya melakukan beberapa tindakan yaitu:

a. Saat di gudang

Kelembaban udara yang relatif lebih tinggi (kelembaban ideal : 60%) dibanding musim kemarau menyebabkan jamur mudah berkembang. Perlu diketahui jamur sangat mudah berkembang saat kelembaban 80-90% dengan suhu 10-42oC. Lakukan serangkaian tindakan penanganan antara lain:

Memastikan kadar air dalam pakan tidak lebih dari 14%. Pakan yang memiliki kadar air lebih dari 14% lebih mudah ditumbuhi jamur karena lembab. Hal serupa juga akan terjadi bila pakan terkena percikan air atau berkontak dengan udara. Untuk itu, periksa juga apakah ada karung pakan yang sobek

Menambahkan anti jamur (mould inhibitor) ke dalam pakan. Biasanya mengandung asam yang bekerja mengubah pH pakan menjadi lebih rendah sehingga jamur tidak bisa tumbuh. Oleh karena itu, kadang mould inhibitor bisa berfungsi juga sebagai feed acidifier yang akan menurunkan pH lambung ayam agar jamur yang masuk ke tubuh ayam tidak dapat berkembang. Selain itu, merangsang pengeluaran enzim-enzim pencernaan sehingga nutrisi dalam ransum dicerna lebih baik

Toxin binder (pengikat racun misalnya mikotoksin) dapat ditambahkan ke dalam pakan. Salah satu contoh toxin binder adalah sodium bentonite

Melakukan pembatasan masa penyimpanan pakan yaitu tidak melebihi 10 hari. Selain itu, sediakan alas di bawah tumpukan pakan agar tidak kontak langsung dengan lantai. Tindakan tersebut akan mencegah pakan lembab dan akhirnya menggumpal terutama yang paling bawah. Pilih kayu yang tidak mudah lapuk dan sulit basah seperti kayu jati dan meranti. Lakukan juga pemeriksaan berkala kondisi alas pakan agar tidak menjadi sumber jamur

Metode first in first out (FIFO) yang berarti pakan yang pertama kali datang adalah pakan yang pertama kali diberikan ke ayam

Selain jamur, perhatikan pula adanya kutu, tikus dan serangga. Hewan tersebut pun bisa memakan dan merusak pakan sehingga kadar nutrisinya menurun serta berpotensi menyebarkan penyakit.

b. Saat pemberian

Kualitas pakan cepat menurun saat terpapar udara. Oleh karena itu, lakukan pembagian pemberian pakan. Untuk ayam dewasa, dianjurkan pakan diberikan dua kali yaitu di pagi dan sore hari. Ikuti petunjuk pemberian pakan sesuai standar dari breeder. Dua tindakan tersebut akan menekan bahkan menghindari pakan tersisa yang dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan jamur. Sebelum diberikan pakan, hendaknya tempat pakan dibersihkan dahulu dari sisa-sisa air dan pakan lama.

Tindakan membolak-balikkan pakan, selain akan menggugah selera makan ayam, juga dapat memperlambat penurunan kualitas pakan. Pakan yang tidak dibolak-balik akan memberi kesempatan jamur untuk menempel dan tumbuh di pakan.

4. Modifikasi Tubuh Ayam

Fokusnya adalah memperbaiki kondisi tubuh ayam agar tahan terhadap kondisi lapang. Oleh karena itu, peternak patut mengedepankan tindakan-tindakan pencegahan yaitu:

Pemberian multivitamin sebagai feed supplement seperti Fortevit dan Vita Stress akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam

Melaksanakan program vaksinasi sesuai jadwal. Beri perhatian terhadap penyakit-penyakit yang meningkat saat di musim hujan seperti ND, AI, korisa dan IB

Melaksanakan program deworming (pemberian obat cacing) rutin terutama di peternakan layer yang memiliki masa hidup lebih lama. Beri obat cacing saat ayam berumur 1 bulan atau saat pindah ke kandang baterai. Pengulangan obat berdasarkan tipe kandang dan jenis cacing yang akan dibasmi. Untuk kandang postal berikan tiap 1 bulan sedangkan kandang baterai tiap 3 bulan. Menghadapi cacing gilik, deworming sebaiknya diulang tiap 1-2 bulan, untuk cacing hati tiap 3-4 bulan sedangkan cacing pita tiap 1 bulan

Cleaning program (aplikasi antibiotik sebagai tindakan pencegahan). Akan lebih efektif jika peternak juga memiliki data kejadian penyakit sehingga cleaning program dapat benar-benar dilakukan sebelum penyakit terjadi.

Lakukan dan lihatlah hasilnya. Semoga modifikasi sederhana ini bisa membantu Anda dalam menghadapi musim hujan ini.

Tips menambah nafsu makan ayam kampung super

Tips menambah nafsu makan ayam kampung super

Tips menambah nafsu makan ayam kampung super


Menambah nafsu makan ayam kampung peliharaan bertujuan untuk menambah besar ternak ayam sehingga bisa mempercepat masa panen sebab Jika ayam kampung super kita nafsu makannya tinggi, maka bisa dipastikan ayam kita cepat besar dan sehat dengan demikian akan mempercepat umur panen, ini berarti akan meningkatkan keuntungan kita.  Ada sedikit tips supaya ayam kampung super kita makan dengan rakus, tentunya berdasarkan pengalaman dari saya.

1.  Pilih jenis pakan dengan kualitas yang baik.  Jika ayam kita akan dipanen dagingnya maka pilihlah konsentrat pedaging, jika yang dipanen telur pilih konsentrat petelur. Jagung usahakan jenis jagung kuning karena mempunyai kandungan vitamin dan mineral yang lebih tinggi daripada jagung putih. Untuk menambah kadar protein ransum boleh kita menambahkan tepung ikan.  Jangan lupa memilih dedak/bekatul yang masih halus, baru dan bagus, karena banyak dijumpai dedak yang sudah lama, bahkan dedak yang dicampur sekam/kulit padi kemudian digiling kembali, saya rasa kandungan nutrisinya sudah berkurang dan tidak baik untuk pakan ayam.

2.  Komposisi pakan yang seimbang dan relatif tetap maksudnya ya jangan terlalu sering diubah-ubah.  Kalau anda biasa memberikan ransum dengan komposisi konsentrat : jagung : dedak halus yaitu 20 : 40 : 40 ya...usahakan seterusnya begitu.  Komposisi ini bisa anda ubah-ubah tergantung sikon daerah anda, mungkin di daerah tempat saya yang dingin, kandungan karbohidratnya perlu ditinggikan begitu juga proteinnya.  Untuk kandungan nutrisi atau unsur per jenis bahan makanan bisa anda lihat atau baca di buku mengenai BIOKIMIA atau yang khusus membahas mengenai RANSUM UNGGAS pasti ada.  Silakan diotak-atik sendiri.

3.  Ini tips yang saya suka, yaitu menambahkan sayuran atau daun-daunan atau temu-temuan ke dalam pakan ayam.  Daun yang biasa saya tambahkan ke dalam pakan yaitu daun pepaya, bayam, singkong, lengko dan pegagan. Adapun temu-temuan yaitu temu ireng, temu kunci, dan kunyit.  Bahkan sisa-sisa sayuran seperti daun kubis atau sawi pun sangat bermanfaat.  Sayuran tersebut akan menambah vitamin, mineral dan memperbaiki proses pencernaan ayam. Adapun cara pemberiannya, sebaiknya daun/temu-temuan tsb diiris-iris kemudian direbus atau bisa juga diberikam mentah. Jika direbus, maka air rebusan diberikan untuk minum ayam sedangkan daun hasil rebusan dicampurkan dengan pakan ayam. Dengan menggunakan bahan-bahan nabati diatas kita tidak perlu lagi membeli vitamin ayam kimia yang banyak dijual di toko pakan. Hemat dan menghasilkan daging yang sehat.

4. Beri tambahan makanan yang bervariasi. Hal ini terutama untuk ayam-ayam indukan. Saya biasa memberikan singkong mentah/direbus juga bisa atau ubi bahkan talas rebus. Wah, langsung diserbu habis !!! Bagus juga kita berikan menir atau beras pecah apkir. Bahkan dulu ada juga roti-roti sisa dari warung, saya beli buat makanan ayam. Yah, saya pikir supaya ayam tidak bosan kali ya makannya itu-itu saja. Lagipula seperti kita lah, suka sayuran, buah-buahan apalagi cemilan, demikian juga ayam. Yang penting ayam kenyang, Insya ALLAH sehat dan tidak mudah terkena penyakit.

5. Jangan lupa secara berkala memberikan obat cacing pada ayam. Bolehlah kita memberikan 2-3 bulan sekali tergantung keadaan ayam. Daun pepaya dan temu ireng yang direbus kemudian air rebusannya diminumkan ke ayam juga baik untuk menambah nafsu makan.

6. Khusus bagi daerah dingin seperti tempat saya, ada baiknya berdasarkan pengalaman saya, jika pada waktu pagi memberikan makan ayam, pakan dicampur air hangat/panas. Wuihh....ayam akan makan dengan lahap sekali. Sama seperti kita lah kalau pagi-pagi yang dingin, ngopi atau minum teh hangat wah nikmat rasanya.

7. Berikan pakan ayam dengan jumlah yang sesuai. Hal ini supaya tak ada makanan yang tersisa. Apalagi jika makannya basahan, jika masih ada makanan yang tersisa dikuatirkan akan menimbulkan bau dan mikrobia yang berbahaya bagi percernaan ayam. Jumlah pakan ayam disesuaikan dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas ayam. Bisa kok kita otak-atik sendiri berdasarkan pengalaman kita tentunya.

Tips supaya anak ayam kampung tumbuh besar dengan cepat

Tips supaya anak ayam kampung tumbuh besar dengan cepat

Sejak tahun 2000-an yang lalu saya sudah memulai beternak ayam secara  intensif, walau dengan jumlah tidak terlalu banyak, yah...kira-kira dulu seratusan ekor lah..., kalau sekarang tinggal puluhan, habis waktunya tidak sesempat seperti dulu dan terutama maklum, gak punya modal, sih....hehe...Pertama, saya beternak ayam arab petelur, ayam kampung, ayam pelung dan ayam hutan. Nah, sekarang populasi ayam kampung super saya banyakin.  Ayam kampung super saya merupakan silangan dari ayam lingnan dengan ayam kampung lokal.  Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel saya sebelumnya    tips praktis-beternak-ayam-kampung-super-seri-peternakan.
Walau dengan ransum makanan/pakan seadanya, pertumbuhannya tetap lebih cepat dibanding dengan ayam kampung biasa.  Saya sengaja tidak memberi pakan melulu pakan jadi seperti Ayam pedaging) karena pasti citarasa daging yang dihasilkan menjadi lembek, tidak kenyal, kurang berserat dan kadar lemaknya/kolesterol tinggi, mirip daging ayam pedaging ras. (sekarang banyak dijual ayam kampung tetapi diberi pakan mirip ayam ras pedaging, silakan anda rasakan apakah sama citarasanya dengan ayam kampung asli ?, maaf ini bukan pertanyaan provokatif, tapi perlu kiranya diteliti apakah ada perbedaan kandungan nutrisi daging ayam, kadar kolesterol, sifat fisis dan kimia daging pada ayam kampung lokal dengan ayam kampung yang diberi pakan sama dengan ayam ras pedaging).
Nah, berikut ini saya akan memberikan tips untuk anda cara cepat membesarkan anak ayam kampung super dengan citarasa daging mendekati atau bahkan mirip dengan ayam kampung lokal. Ini dia...

1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya.  Supaya perttumbuhan cepat dan bisa dipacu

2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere.  Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.

3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum.  Maksud saya begini, tidak usah pake teori yang canggih-canggih.  Kita tau kalo supaya ayam cepat besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya "amis-amisan" dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan.  Untuk praktisnya, saya mending beli BR 1.  Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :

- anak ayam umur 0 - 25 hari = 100 % BR 1.  Pada umur ini jangan lupa, beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari.  Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.

- umur 25 hr - 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi halus.  Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.

- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi : 5 - 10 % sayuran.  (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan).  Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau serat.  Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun "gudal meled" atau lengko, dan daun temu ireng.  Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa digunakan.  Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum.  Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah.  Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa.  Bobot ayam kampung super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 - 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.
Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri.  Pada prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada cepatnya pertumbuhan ayam.   Saya menghindari 100 % pakan jadi dari pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi.  Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam.  Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-

ternak ayam

Panduan praktis cara memelihara ayam kampung pedaging

Panduan praktis cara ternak ayam kampung pedaging
Kebanyakan orang memelihara ayam kampunghanya sebatas memelihara saja tanpa memperhatikan aspek-aspek keuntungan yang akan didapat dari hasil beternak ayam kampung, dan kadangkala tidak tahu cara memeilha ayam kampung yang baik, nah kali ini penulis share cara memeilhara ayam kampung pedaging agar ternaknya tumbuh sehat dan menghasilkan uang. Artikelnya saya  kutip dari  sentralternak.com.
mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :

1. Bibit

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : dapat berdiri tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

2. Pakan

Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

3. Perkandangan

Syarat kandang yang baik : jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen pembuatan obat.

Ukuran kandang : tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m. Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu, kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.

Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4 minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

4. Manajemen Pemeliharaan

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
  1. Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan
  2. Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat
  3. Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan dengan ketat

Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.

5. Pengendalian Penyakit

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Kita semua akan setuju dengan statement “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tindakan antara lain :

Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya
Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak
Melakukan vaksinasi secara teratur
Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit
Manajemen pemeliharaan yang baik
Kontrol terhadap binatang lain

Berikut kami uraikan sedikit beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ayam kampung :

a. Tetelo (ND)
Penyebab : paramyxivirus
Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada

b. Gumboro (gumboro disease)
Penyebab : virus
Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang
Pengobatan : belum ada

c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab : Cacing
Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

d. Berak kapur (Pullorum)
Penyebab : Bakteri Salmonella pullorum
Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn  atau lainnya

e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab : protozoa Eimeria sp.
Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor, ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi yang baik dan sirkulasi udara yang baik pula atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada makanan sesuai takaran
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

6. Pasca Panen dan Pemasaran

Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.

7. Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang, jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

Mudah-mudahan uraian di atas dapat menambah pengetahuan kita dalam hal beternak dan menjadikan cara beternak kita lebih baik. Saran dan kritik selalu kami nantikan untuk kemajuan kita bersama. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita bersama.
(sumber: sentralternak.com)